memed rohmadi poenya
Jumat, 06 Juni 2014
Selasa, 10 September 2013
Cara simpan text dari halaman yang di proteksi
1.
Buka situs
2.
File-save page as
3.
Pilh folder-save
4.
Star-explore-cari folder
5.
Klik hasil simpanan-klik
kanan-open with-microsoft word
6.
Edit bagian yan akan di
ambil (hapus bagian tidak dibutuhkan)
7.
Save as-pilih folder-save
with-pilih word-save
Selasa, 03 September 2013
Selasa, 19 Februari 2013
Pengujian Larutan dengan Indikator Kertas Lakmus
Laporan
Praktikum : Pengujian Larutan dengan Indikator Kertas Lakmus
1. TUJUAN
Siswa dapat
terampil melakukan pengujian larutan asam basa dengan menggunakan indikator
kertas lakmus.
2. DASAR
TEORI
Asam, Basa
dan Garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu
kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam berasa masam dan basa berasa
agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa suatu larutan
dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat kimia
diantaranya bersifat racun atau bersifat korosif.
Asam
Asam adalah senyawa
yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+.
Sifat-sifat asam
diantaranya adalah :
1. Terasa masam
2. Terionisasi
menghasilkan ion H+
3. Memiliki rentang
pH 0-6,9
4. Memerahkan lakmus biru
4. Memerahkan lakmus biru
Basa
Basa adalah senyawa
yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa
diantaranya adalah :
1. Terasa pahit dan
licin.
2. Terionisasi
menghasilkan ion OH-
3. Memiliki rentang
pH 7,1-14
4. Membirukan lakmus merah
4. Membirukan lakmus merah
Pengenalan
asam basa dapat dilakukan dengan menggunakan larutan indikator asam dan basa.
Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda
pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat
diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH
dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum
digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas
lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan
bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan
kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu
larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap
biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika
tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus
merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
Pada praktikum kali ini, terdapat 10 larutan yang akan diuji, yaitu : larutan ammonia, air kapur, air sabun, air sumur, larutan gula, larutan HCl, larutan cuka, larutan NaOH, larutan H2SO4, dan larutan garam. Secara teori yang kami baca dari beberapa literatur diperoleh bahwa diantara kesepuluh larutan yang akan kami uji, yang bersifat asam yaitu : Larutan HCl, cuka, dan H2SO4. Sedangkan yang bersifat basa yaitu : larutan ammonia, air kapur, air sabun, dan larutan NaOH. Sementara yang bersifat netral yaitu : air sumur, larutan gula, dan larutan garam.
Pada praktikum kali ini, terdapat 10 larutan yang akan diuji, yaitu : larutan ammonia, air kapur, air sabun, air sumur, larutan gula, larutan HCl, larutan cuka, larutan NaOH, larutan H2SO4, dan larutan garam. Secara teori yang kami baca dari beberapa literatur diperoleh bahwa diantara kesepuluh larutan yang akan kami uji, yang bersifat asam yaitu : Larutan HCl, cuka, dan H2SO4. Sedangkan yang bersifat basa yaitu : larutan ammonia, air kapur, air sabun, dan larutan NaOH. Sementara yang bersifat netral yaitu : air sumur, larutan gula, dan larutan garam.
3. ALAT
|
4. BAHAN
|
- plat tetes
- pipet tetes
|
- kertas lakmus
merah dan biru
- larutan ammonia
- air kapur
- air sabun
- air sumur
- larutan gula
- larutan HCl
- Larutan cuka
- Larutan NaOH
-Larutan H2SO4
-Larutan garam
|
5. PROSEDUR
KERJA
1. Guntinglah
masing-masing kertas lakmus merah dan biru kira-kira 1 cm.
2. Masukkan
larutan-larutan yang akan diuji ke dalam plat tetes, kemudian masukkan sedikit
kertas lakmus merah atau biru ke dalam larutan-larutan tersebut, amati dan
catat dalam tabel pengamatan.
3.
Kelompokkanlah larutan-larutan yang sudah diuji ke dalam sifat asam, basa atau
netral dan isilah tabel pengamatan.
6. DATA
PENGAMATAN
7. PEMBAHASAN
Dari
praktikum yang telah kami lakukan ternyata menunjukkan hasil yang sesuai dengan
teori yang ada. Dari 10 larutan yang telah diuji, yang bersifat asam yaitu
: Larutan HCl, cuka, dan H2SO4. Sedangkan yang bersifat basa yaitu : larutan
ammonia, air kapur, air sabun, dan larutan NaOH. Sementara yang bersifat netral
yaitu : air sumur, larutan gula, dan larutan garam.
Dari
praktikum kali ini juga kami dapat mengambil pelajaran mengenai prosedur kerja
ketika praktikum di laboratorium, diantaranya yaitu :
- alat yang
kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan kering untuk
meminimalisir kesalahan ketika praktikum;
- ketika
mengambil sampel larutan harus hati-hati untuk mencegah terkontaminasinya
larutan yang telah di ambil di plat tetes sebelumnya;
- tangan yang
digunakan ketika memasukkan kertas lakmus ke dalam sampel larutan haruslah
kering dan bersih.
8. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil praktikum kali ini, didapat beberapa kesimpulan yaitu :
- Larutan
yang bersifat asam dapat memerahkan kertas lakmus biru;
- Larutan
yang bersifat basa dapat membirukan kertas lakmus merah;
- Sementara
larutan yang bersifat netral tidak memberikan perubahan warna pada kertas
lakmus.
- Dari
kesepuluh larutan yang diuji semuanya sesuai dengan literatur yang ada.
Langganan:
Postingan (Atom)